PROFIL
PONDOK PESANTREN ASSALAFI AL FITHRAH
A. Cikal Bakal dan Sejarahnya
1. Latar Belakang
Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah adalah lembaga pendidikan Islam yang lahir, tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat, yang salah satu tujuannya adalah melestarikan dan mengembangkan akhlaqul karimah dan nilai-nilai amaliah salafushsholeh.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi dan informasi, serta guna memberikan landasan yang kuat dengan didikan yang akhlaqul karimah, maka dalam hidup dan kehidupan ini, pendidikan -khususnya agama Islam- dan tatanan hidup yang akhlaqul karimah sangat diperlukan untuk membentengi dan melindungi diri, keluarga khususnya anak - anak.
Anak sebagai generasi penerus, dalam perkembangannya sangat membutuhkan pendidikan agama dan akhlaqul karimah sejak dini, guna melindungi diri dan kehidupannya, agar tidak terseret dalam arus globalisasi dan informasi yang menyesatkan.
Dalam rangka melindungi, membentengi dan memberikan tuntunan dan didikan agama Islam dan tata laku akhlaqul karimah, maka pada tahun 1985, Romo KH.Achmad Asrori El Ishaqy ra. merintis berdirinya Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah, yang berlokasi di jalan Kedinding Lor 99 Surabaya.
2. Proses Berdirinya Dan Perkembangannya
Bangunan pondok bermula dari kediaman Hadhrotusy Syaikh KH. Achmad Asrori El Ishaqy ra. dan mushola pada tahun 1985, dan diikuti dengan 3 santri senior Pondok Pesantren Darul ‘Ubudiyah Jati Purwo Surabaya ( Ust. Zainal Arif, Ust. Wahdi Alawy dan Ust. Khoiruddin ).
Pada tahun 1990 datanglah beberapa santri sekitar 3 - 4 santri (Abdul Manan, Ramli, Utsman dan Zulfikar ), dengan kegiatan ‘ubudiyah dan mengaji secara bandungan di mushola.
Dalam perkembangannya jumlah anak yang ingin mengaji dan mondok semakin banyak ( 25 orang ), sehingga pada tahun 1994 Hadhrotusy Syaikh memutuskan untuk mendirikan Pondok Pesantern dan mengatur pendidikan agama dan umum secara klasikal.
Pondok Pesantren Asalafi Al Fithrah semakin berkembang dan dikenal di masyarakat secara luas, sehingga banyak masyarakat yang memohon Hadhrotusy Syaikh untuk menerima santri putri. Dengan dorongan dan desakan itulah akhirnya pada tahun 2003 beliau membuka pendaftaran santri putri dan terdaftarlah 77 santri putri. Sampai pada tahun 2007 tercatat jumlah santri 1999, menetap 999 santri dan tidak menetap 1000 santri.